Friday, October 19, 2018



46. Jenis bioma yang tumbuh di daerah Nusa Tenggara adalah . . .
A. hutan hujan tropis
B. hutan bakau
C. hutan musin
D. sabana
E. Gurun
Pembahasan:

Bioma Sabana : Bioma Sabana adalah ekosistem besar dengan daerah luas berupa wilayah padang rumput yang terdiri atas pohon – pohon yang tumbuh dengan jarang dan diselingi oleh semak belukar serta rumput – rumputan yang terbentuk karena adanya perbedaan letak geografis dan astronomis di daerah tropis atau subtropis dengan curah hujan antara 90 – 150 cm/ tahun. Bioma Sabana merupakan salah satu sistem biotik terbesar di bumi yang menempati daerah luas di Benua Afrika, Amerika Selatan dan Australia.
Proses terbentuknya Bioma Sabana
Padang rumput sabana secara alami terbentuk umumnya disebabkan oleh cuaca dengan tingkat curah hujan yang rendah, yakni hanya sekitar 30 mm/ tahun. Curah hujan yang rendah ini menyulitkan tumbuhan untuk menyerap air. Sehingga mengakibatkan hanya jenis tumbuhan rumput yang dapat bertahan hidup dan beradaptasi dengan lingkungan alam yang kering.
Ciri – Ciri Bioma Sabana
Bioma Sabana memiliki ciri – ciri yang sama dengan ciri – ciri hutan sabana, yaitu sebagai berikut :
Daerah wilayah bioma sabana memiliki suhu yang panas sepanjang tahun
Memiliki curah hujan sekitar 90 – 150 cm/ tahun
Hujan terjadi secara musiman dan menjadi faktor penting bagi terbentuknya sabana
Lapisan tanahnya merupakan daerah resapan air dan sistem pengairan yang baik
Sabana berubah menjadi semak belukar jika terbentuk di daerah yang intensitas curah hujannya semakin rendah
Sabana akan berubah menjadi hutan basah belukar jika terbentuk di daerah yang intensitas curah hujannya semakin tinggi
Pada umumnya daerah bioma sabana akan mengalami kekeringan yang panjang setiap tahunnya.

45. Flora endemik yang dapat ditemui di daerah Papua adalah . . .
A. Matoa
B. raflesia
C. Eboni
D. kayu manis
E. Meranti
Pembahasan:
Matoa adalah nama tanaman yang menghasilkan buah dengan nama yang sama, yakni buah matoa. Buah matoa belakangan ini kepopulerannya kian melejit, dan terkenal sebagai buah khas daerah Papua. Pohon matoa adalah tumbuhan yang masih satu keluarga dengan rambutan, yaitu famili Sapindaceae.

44. Burung Kasuari merupakan hewan tipe . . .
A. Peralihan
B. papua
C. Asiatis
D. Australis
E. Oriental
Pembahasan:
Kasuari merupakan sebangsa burung yang mempunyai ukuran tubuh sangat besar dan tidak mampu terbang. Kasuari yang merupakan binatang yang dilindungi di Indonesia dan juga menjadi fauna identitas provinsi Papua Barat terdiri atas tiga jenis (spesies). Ketiga spesies Kasuari yaitu Kasuari Gelambir Tunggal (Casuarius unappendiculatus), Kasuari Gelambir Ganda (Casuarius casuarius), dan Kasuari Kerdil (Casuarius bennetti).

Burung Kasuari merupakan burung besar yang indah menawan. Namun dibalik keindahan burung Kasuari mempunyai sifat yang agresif dan cenderung galak jika diganggu. Burung bergrnus Casuarius ini sangat galak dan pemarah dan tidak segan-segan mengejar ‘korban’ atau para pengganggunya. Karenanya di kebun binatangpun, Kasuari tidak dibiarkan berkeliaran bebas. Bahkan konon, The Guinnes Book of Records memasukkan burung Kasuari sebagai burung paling berbahaya di dunia. Meski untuk rekor ini saya belum dapat  melakukan verifikasi ke situs The Guinness Book of Records.


43. Yang termasuk hewan tipe peralihan adalah sebagai berikut . . .
A. Cendrawasih, koala, burung kasuari             
B. Anoa, burung maleo, komodo
C. Harimau, badak, gajah                                         
D. Anoa, komodo, badak
E. Anoa, jerapah, orang utan
Pembahasan :
 Daerah fauna tipe Peralihan dibatasi oleh garis Wallace yang membatasi dengan fauna di dataran Sunda dan garis Weber yang membatasi dengan fauna di dataran Sahul. Fauna peralihan tersebar di Maluku, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Jenis Fauna Peralihan contoh faunanya antara lain babi rusa, anoa, kuskus, biawak, tapir (kerbau liar), Komodo.



4. Taman Nasional yang memiliki kenampakan khas seperti sabana di Afrika dan berada di Banyuwangi Jawa Timur adalah.....
A. Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
B. Taman Nasional Gunung Leuser
C. Taman Nasional Lorentz
D. Taman Nasional Baluran
E. Taman Nasional Kayan Mentarang

Pembahasan:

A.Taman nasional bromo
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru adalah taman nasional di Jawa Timur, Indonesia, yang terletak di wilayah administratif Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Probolinggo. Taman yang bentangan barat-timurnya sekitar 20-30 kilometer dan utara-selatannya sekitar 40 km ini ditetapkan sejak tahun 1982 dengan luas wilayahnya sekitar 50.276,3 ha. Di kawasan ini terdapat kaldera lautan pasir yang luasnya ±6290 ha. Batas kaldera lautan pasir itu berupa dinding terjal, yang ketinggiannya antara 200-700

B. Taman Nasional Gunung Leuseur
Taman Nasional Gunung Leuser biasa disingkat TNGL adalah salah satu Kawasan Pelestarian Alam di Indonesia seluas 1.094.692 hektare yang secara administrasi pemerintahan terletak di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara. Provinsi Aceh yang terdeliniasi TNGL meliputi Kabupaten Subulussalam, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Gayo Lues, Bener Meriah, Aceh Tamiang, sedangkan Provinsi Sumatera Utara yang terdeliniasi TNGL meliputi Kabupaten Dairi, Karo, dan Langkat.

C. Taman Nasional Lorenz
Taman Nasional Lorentz adalah sebuah taman nasional yang terletak di provinsi Papua, Indonesia. Dengan luas wilayah sebesar 2,4 juta Ha; Lorentz merupakan taman nasional terbesar di Asia Tenggara.

D. Taman Nasional Baluran

Taman Nasional Baluran adalah salah satu Taman Nasional di Indonesia yang terletak di wilayah Banyuputih, Situbondo dan Wongsorejo, Banyuwangi (sebelah utara), Jawa Timur, Indonesia. Nama dari Taman Nasional ini diambil dari nama gunung yang berada di daerah ini, yaitu Gunung Baluran. Gerbang untuk masuk ke Taman Nasional Baluran berada di 7°55'17.76"S dan 114°23'15.27"E. Taman nasional ini terdiri dari tipe vegetasi sabana, hutan mangrove, hutan musim, hutan pantai, hutan pegunungan bawah, hutan rawa dan hutan yang selalu hijau sepanjang tahun. Tipe vegetasi sabana mendominasi kawasan Taman Nasional Baluran yakni sekitar 40 persen dari total luas lahan.

E.Taman Nasional Kayan Mentarang
Taman Nasional Kayan Mentarang (TNKM) ditetapkan pertama kali pada tahun 1980 sebagai Cagar Alam oleh Menteri Pertanian Indonesia. Kemudian pada tahun 1996, atas desakan masyarakat lokal (adat) dan rekomendasi dari WWF, kawasan ini diubah statusnya menjadi Taman Nasional agar kepentingan masyarakat lokal dapat diakomodasikan. TNKM memiliki kawasan hutan primer dan skunder tua terbesar yang masih tersisa di Pulau Borneo dan kawasan Asia Tenggara.

52. Hutan memiliki fungsi sebagai penghasil kayu dan tanaman untuk bahan industri dan obat-obatan, fungsi tersebut dikenal dengan …
A. Fungsi orologis hutan
B. Fungsi hidrologis hutan
C. Fungsi ekonomis hutan
D. Fungsi estetik hutan
E. Fungsi klimatologis hutan


Pembahasan :

Fungsi orologis hutan : Fungsi hutan  untuk menahan hanyutnya bunga tanah dan mencegah erosi serta melindungi tanah lapisan atas (top soil).

Fungsi hidrologis hutan : Fungsi hutan sebagai penyimpan air dan mengatur beredarnya air tanah atau mata air.

Fungsi estetik hutan : fungsi hutan untuk dinikmati pemandangannya, karena keindahan untuk rekreasi.

Fungsi klimatoligis hutan :  hutan berfungsi menjaga kelembapan udara, menjaga suhu udara, agar tidak terlalu tinggi dan mengurangi penguapan air tanah.

51. Berbagai jenis flora dan fauna di Indonesia semakin berkurang dari tahun ketahun, penyebab utamanya adalah sebagai berikut, kecuali ….
A. Konsumsi flora dan fauna oleh manusia yang berlebihan 


B. Rusaknya habitat flora dan fauna akibat kegiatan industri 

C. Banyaknya jenis penyakit 
yang mematikan flora dan fauna

 D. Manusia memanfaatkan flora dan fauna untuk keperluan hidupnya

E. Perkembangan penduduk yang cepat menyebabkan flora dan fauna terdesak


Pembahasan : 
Manusia memanfaatkan flora dan fauna untuk keperluan hidupnya karena kebutuhan akan pangan yang tinggi. Selain itu, fauna yang langka tentu membuat harga yang sangat tinggi. Hal inilah yang mendorong manusia untuk memburu fauna langka ini.

50. Tanaman kaktus termasuk ke lompok .... 
A. mesophyta 
B. xerophyta 
C. higrophyta 
D. hidrophyta 
E. tropophyta
 Pembahasan : 
Xerophyta : 
Tumbuhan dengan tipe xerophyta yaitu tumbuhan yang sangat tahan terhadap lingkungan kering dan panas atau  kondisi kelembaban udara yang sangat rendah. Tumbuhan ini biasanya hidup di gurun pasir maupun di tempat tempat yang sangat panas. Tumbuhan ini hanya cocok di udara yang kering, apabila kelebihan air maka tumbuhan tersebut akan busuk dan lama kelamaan akan mati.

Contoh Tanaman Xerophyta

  1. Tanaman Kaktus
  2. Rumput Gurun
  3. Pohon Kurma 
49. Padang rumput yang diselingi pohon-pohon perdu dan semak belukar merupakan karakteristik bioma....

A. Stepa
B. Gurun
C. hutan konifer
D. Sabana
E. hujan hujan tropis

Pembahasan : 
Bioma Sabana : ekosistem besar dengan daerah luas berupa wilayah padang rumput yang terdiri atas pohon – pohon yang tumbuh dengan jarang dan diselingi oleh semak belukar serta rumput – rumputan yang terbentuk karena adanya perbedaan letak geografis dan astronomis di daerah tropis atau subtropis dengan curah hujan antara 90 – 150 cm/ tahun. Bioma Sabana merupakan salah satu sistem biotik terbesar di bumi yang menempati daerah luas di Benua Afrika, Amerika Selatan dan Australia.

48. Untuk beradaptasi dengan lingkungannya daun pinus dan cemara berbentuk seperti duri dan memanjang, hal tersebut dilakukan bertujuan untuk …
A. Mengurangi penguapan air
B. Melindungi diri dari musuh
C. Memperbesar penguapan
D. Mempermudah penyerbukan dan pembuahan
E. Meningkatkan penerimaan sinar matahari untuk berfotosintesis.
Pembahasan:

  • Pinus: Daun tumbuhan pinus memipih seperti jarum yang panjang dan menyatu (berkelompok), kulit batangnya retak-retak, menghasilkan minyak gondorukem dan terpentin yang mahal, memiliki buah seperti kerucut silindris, hidup didaerah dataran tinggi, dan berasal dari divisi coniferophyta. Pinus merkusii yang lazim disebut dengan 'tusam' adalah satu-satunya jenis pinus di Indonesia.

  • Cemara: Daun tumbuhan cemara seperti jarum pendek namun beruas dan tidak menyatu. Daun cemara ini hijau sepanjang tahun sehingga disebut 'evergreen' dengan penampakan seperti ke rucut (pohon natal). Buah tumbuhan cemara seperti runjung kecil, hidup didaerah dataran rendah dan pantai, serta berasal dari divisi magnoliophyta. Di Indonesia dapat ditemukan beberapa jenis cemara seperti Cemara Angin (Casuarina junghuhniana) dan Cemara Udang (Casuarina equisetifolia).
Daun Pinus                              Daun cemara


47. Tekstur tanah, kegemburan, dan air tanah merupakan faktor fisik yang memengaruhi pertumbuhan tanaman, yang termasuk dalam faktor .... 
A. klimatik 
B. biotik 
C. fisiografik 
D. biota 

E. edafik

Pembahasan :

Faktor Edafik : faktor yang bergantung pada keadaan tanah.


Faktor yang mempengaruhinya 

1. Kesuburan tanah

2. Kelembapan tanah

3. Struktur / tekstur tanah

4. Ph tanah / keasaman tanah 
 
B. hutan bakau
C. hutan musin
D. sabana
E. gurun





 



Saturday, September 22, 2018

FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA


       Indonesia sangat kaya akan flora dan fauna yang dimiliki.  Seorang ahli biologi asal Belanda –Van Steenis– menuturkan bahwa di wilayah Indonesia tersebar berbagai jenis flora diantaranya terdapat ± 4.000 jenis pepohonan, 1.500 jenis pakis dan 5.000 jenis bunga anggrek, ia juga membagi macam-macam tumbuh-tumbuhan kedalam bentuk tumbuhan ber-bunga sebanyak ± 25.000 macam serta tumbuhan yang tidak berbunga sebanyak ± 1.750 macam. Jumlah ini menempatkan Indonesia sebagai negara yang kaya akan jenis flora. Kata FLORA berasal dari istilah yang berasal dari bahasa latin “YAITA” yaitu nama dewi pelindung bunga serta taman dan merupakan dewi kesuburan dalam ilmu Mitologi Romawi. Flora diartikan sebagai tanaman maupun sekelompok tanaman. Terdapat pula jenis flora endemik, yaitu jenis tanaman yang hanya dapat tumbuh pada wilayah tertentu. misalnya Flora Jawa contoh flora jawa adalah melati , Flora endemik sumatera contohnya bunga bangkai (raflesia arnoldi) dan jenis flora endemik lainnya.
       Sama seperti FLORA, Istilah FAUNA juga berasal dari bahasa latin yang berarti alam hewan. Pada fauna terdapat juga jenis fauna endemik, fauna endemik berati semua jenis hewan yang hanya hidup dan tinggal diwilayah tertentu. Contoh fauna endemik di kepulauan jawa adalah badak bercula satu, Fauna endemik sumatera yaitu Harimau  Sumatera, Fauna endemik di Papua yaitu burung cendrawasih. dan sebagainya. Di Indonesia terdapat keanekaragamaan makhluk hidup. 
       Salah satunya adalah kekayaan flora dan fauna. kenekaragaman flora dan fauna di dukung oleh wilayah Indonesia  yang merupakan negara luas dan kaya akan berbagai macam keanekaragaam tumbuhan maupun satwa baik di udara, darat maupun dilaut.
Persebaran flora dan fauna di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai hal seperti aspek geografis. Menurut pendapat para pakar Zoologi jika fauna di indonesia memiliki tipe yang mirip dengan tipe fauna yang ada di Asia tenggara atau oriental. Sementara fauna di bagian kawasan Indonesia timur memiliki kemiripan dengan fauna yang terdapat di benua australia.
      Flora dan fauna di Indonesia dikelompokkan menjadi 3 bagian, antara lain: Daerah peralihan, Daerah asia, dan Pengaruh dari benua australia. hal itu disebabkan karena wilayah Indonesia terdapat garis Wallance yang dibatasi asiatis dengan peralihan, sedangkan garis webe membatasi anatara bagian peralihan dengan australis.
   Di bawah ini merupakan faktor faktor yang mempengaruhi keanekaragamana flora dan fauna di indonesia.
Kenekaragaman Flora dan Fauna di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa hal berikut ini:

1. Iklim
Faktor yang berpengaruh besar terhadap keanekaragaman flora di indonesia antara lain adalah iklim. Kondisi iklim pada suatu daerah mempunyai pengaruh yang besar untuk keberlangsunngan tumbuh kembangnya tanaman. Daerah yang tinggi akan curah hujan akan memiliki hutan  yang lebat dan mempunyai jenis tanaman yang bervariasi misalnya di kalimantan dan sumatera.Sedangkan daerah yang memiliki curah hujan yang relatif kurang cenderung tidak memiliki hutan lebat, seperti Di Nusa Tenggara yang banyak ditumbuhi semak belukar dan hamparan padang rumput.
2. Tinggi rendahnya permukaan bumi
Faktor selnjtnya yang mempengaruhi keanekaragaman flora di Indonesia adalah tinggi rendahnya permukaan bumi atau disebut juga dengan faktor fisiografi/topografi yang meliputi ketinggian dan kemiringan suatu wilayah. Semakin tinngi suat wilayah maka suhu pada wilayah tersebut mengalami penurunan, Hal itu yang mengacu banyaknya jenis jenis tumbuhan khas yang tumbuh di daerah pada tinggi. sedangkan wilayah dengan derajat kemiriingan tanah, semakin terjal tanah maka semakin besar kekuatan air untuk mengikis permukaan tanah yang subur. Sehingga jenis flora yang hidup lebih sedikit dibandingkan dengan kondisi tanah yang relatif rata dan tinggi. karena cadangan  air air hilang karena air bergerak cepat kebawah.
3. Jenis tanah
Media utama pada semua jenis tumbuhan dan tanaman adalah tanah. Jika semakin subur tekstur tanah disuatu tempat maka akan semakin banyak pula ragam tanaman yang dapat hidup diwilayah tersebut.
4. Pengaruh makhluk hidup.
Faktor terakhir selanjutnya adalah pengaruh makhluk hidup, Manusia dapat mengubah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. seperti mengubah daerah hutan menjadi lahan pertanian,perkebunan,penebangan, perumahan dan lainnya . Manusia merupakan komponen penting dalam perkembangan keberadaan flora dan fauna baik dalam sikap menjaga kelestarian maupun mengubah kehidupan flora dan fauna.
Selain manusia hewan juga mempunyai peran penting dalam perkembangan kehidupan flora maupun fauna, seperti burung yang membawa biji-bijian hal tersebut juga membantu penyebaran biji tumbuhan. Sedangkan tumbuh-tumbuhan mempunyai pengaruh penting dalam menyuburkan tanah dan mempengaruhi kehidupan faunanya.
Berikut merupakan contoh dari flora yang ada di indonesia:

  1.  Flora di Indonesia bagian Barat

    Jenis flora maupun fauna di Indonesia bagian barat ini disebut dengan flora dan fauna tipe Asiatis. Hal ini tentu saja karena Indonesia bagian barat ini berada dekat dengan Benua Asia (baca: danau terluas di Benua Asia), sehingga disebut dengan Asiatis. Tidak hanya wilayahnya saja yang dekat dengan benua Asia, namun karena tipe flora dan fauna di Indonesia bagian barat ini dipengaruhi atau mirup dengan flora dan fauna di benua Asia pada umumnya. Flora yang terdapat di Indoenesia bagian barat ini didominasi oleh vegetasi hutan hujan tropis yang lebat. Hal ini dikarenakan karena wilayah Indonesia bagian barat mempunyai tingkat curah hujan (baca: proses terjadinya hujan) dan juga kelembaban yang tinggi. jenis flora di kawasan ini memiliki kesamaan ciri dengan flora yang ada di benua Asia. Berikut merupakan contohnya:

  • DAUN SANG
       
Jenis tumbuhan atau flora tipe Asiatis yang selanjutnta adalah Daun Sang. Daun Sang juga dikenal dengan nama latin Johannestijsmania Altifrons. Daun ini mempunyai ukuran yang sangat besar, bahkan hingga mencapai enam meter.lebar daunnya mencapai 1 meter. Daun Sang ini merupakan salah satu dari empat spesies anggota genus Johannestijsmania yang hanya ditemukan di wilayah Asia Tenggara saja. Nama ilmiah daun sang diambil dari nama Profesor Teijsman (Elias Teymann Johannes) seorang ahli botani dari Belanda yang pertama kali menemukan genus tanaman unik ini di pedalaman Sumatera Indonesia pada awal abad ke-19.Daun dari tumbuhan unik daun sang langsung menyembul dari tanah karna batang tanaman unik ini hanya pendek dan biasanya tersembunyi di tanah. Daun tanaman bernama ilmiah Johannestijsmania altifrons ini bergerigi pada tepinya.



  •         Raflesia Arnoldi


Tumbuhan padma raksasa yang bernama Rafflesia Arnoldi merupakan tumbuhan  parasit yang terkenal karena ukuran bunga yang sangat besar, bahkan bunga ini merupakan bunga yang paling besar di dunia. Bunga ini tumbuh di jaringan merambat dan tidak mempunyai daun, sehingga tidak mampu untuk berfotosintesis. Rafflesia Arnoldi ini pertama kali ditemukan pada tahun 1818 di hutan tropis Bengkulu (Sumatera) di dekat Sungai Manna, Lubuk tapi, Kapbupaten Bengkulu Selatan. Karena penemuan bunga ini di Bengkulu, maka Bengkulu dijuluki sebagai The Land of Rafflessia. Rafflesia arnoldii tidak memiliki daun sehingga tidak mampu melakukan fotosintesis sendiri dan mengambil nutrisi dari pohon inangnya. Bentuk yang terlihat dari bunga Raflesia ini hanya bunganya saja yang berkembang dalam kurun waktu tertentu. Keberadaannya seakan tersembunyi selama berbulan-bulan di dalam tubuh inangnya hingga akhirnya tumbuh bunga yang hanya mekar seminggu. 


  •            Kantong Semar

Flora tipe Asiatis yang selanjutnya adalah Kantung Semar. Kantung Semar, pasti kita sudah sering mendengar tentangnya bukan? kantung semar merupakan tumbuhan yang tumbuh di daerah tropis yang mempunyai bentuk yang sangat unik. Keunikan bentuk tumbuhan ini berada pada kantungnya yang menggantung pada seutas sulur yang berbentuk spiral, dan keluar dari ujung daun. Selian bentuknya, keunikan lainnya juga dilihat dari corong yang berisi cairan. Di dalam cairan tersbeut kita bisa menemukan beragam serangga. Hal ini karena kantong semar menggunakan keistimewaan tersebut untuk menarik perhatian serangga. Apabila ada serangga yang berada di atas kantong semar, maka secara otomatis kantong semar akan megatupkan mulut kantungnya, seringga serangga tersebut terperangkap di dalam kantungnya. Dengan demikian serangga tersbeut pasti akan mati di dalam kantong tersebut. 


  1. Flora di Indonesia bagian Tengah
Flora dan juga fauna yang berada di wilayah Indonesia bagian tengah ini disebut juga dengan flora tipe Peralihan. Mengapa dinamakan tipe peralihan? Hal ini tetu saja karena letaknya yang berada di antara tipe Asiatis dan juga tipe Australis. Perilohan yang berada di tengah- tengah pun terpenagruh oleh kedua kubu yang berada di kanan kirinya.
Berikut merupakan contohnya:

  • Languesi



Langusei (Ficus minahassae) merupakan tumbuhan yang menjadi maskot Sulawesi Utara. Pohon Langusei yang masih berkerabat dekat dengan Beringin (Ficus benjamina) ini telah ditetapkan menjadi Flora Identitas Sulawesi Utara.Yang khas dari pohon Langusei (Ficus minahassae) adalah bunganya yang berbentuk bongkol sehingga menyerupai buah. Bunga Langusei tersusun menjurai kebawah sepanjang hingga satu meter.
Pohon Langusei merupakan tumbuhan yang sering disebut juga Mahangkusei, Tambing-tambing, Werenkusei, dan Tulupow. Dalam bahasa Inggris tanaman ini dikenal sebagai Fig Tree. Sedang dalam bahasa latin nama tumbuhan ini adalah Ficus minahassae.Pohon Langusei (Ficus minahassae) berukuran sedang dengan tinggi sekitar 15 meter. Pohon Langusei rindang karena mempunyai banyak cabang dan lebat. Permukaan kulit batangnya halus dan kulit tersebut mudah terkelupas yang bila kering akar, tampak serat-seratnya yang halus. Daun tumbuhan Langusei berukuran kecil berbentuk bulat telur dengan ujung lancip.
  • GOFASA
Pohon gofasa, gupasa, atau kayu biti itulah nama tumbuhan dengan nama latin Vitex cofassus ini. Mana yang menjadi nama resmi dalam bahasa Indonesia, saya kurang tahu. Bisa jadi gofasa, gupasa, kayu biti, atau malah sassuwar.
Yang pasti tumbuhan ini ditetapkan menjadi flora identitas provinsi Gorontalo dengan nama gupasa atau gofasa. Sedangkan dalam beberapa referensi yang saya punyai pohon ini disebut juga sebagai kayu biti dan sassuwar. Meskipun dua nama terakhir tampaknya merupakan nama lokal tumbuhan ini.
Pohon gupasa, gofasa, kayu biti ataupun sassuwar dalam bahasa lokal sering juga disebut sebagai bitti, bitum, dan bana. Sedangkan nama tumbuhan ini dalam bahasa latin (ilmiah) adalah Vitex cofassus Reinw. ex Blume.Pohon gufasa atau biti berukuran sedang hingga besar dan dapat mencapai tinggi hingga 40 meter. Batangnya biasanya tanpa banir dan diameternya dapat mencapai 130 cm, beralur dalam dan jelas, kayunya padat dan berwarna kepucatan. Kayunya tergolong sedang hingga berat, kuat, tahan lama dan tidak mengandung silika. Kayu basah beraroma seperti kulit.
  • CENDANA


Cendana, atau dalam Bahasa Inggris disebut indian sandalwood, adalah pohon tropis yang tumbuh di India dan Indonesia. Pohon ini dalam taksonomi disebut Santalum album, dan dalam Bahasa Indonesia disebut cendana wangi. Tak heran, karena tanaman ini menghasilkan aroma wangi yang khas dan bertahan lama.
Cendana terkenal sebagai sumber kayu cendana. Sejak lama, spesies cendana dibudidayakan untuk diambil manfaatnya. Kayunya harum, kuat, dan memiliki manfaat pengobatan. Tanaman kayu cendana sendiri bisa berumur panjang, dan biasanya sudah bisa dipanen ketika mencapai umur 40 tahun.
  1. Flora di Indonesia bagian Timur
Setelah penjelasan mengenai flora Indonesia bagian barat dan Indonesia bagian tengah, sekarang tiba giliran flora bagian Indonesia Timur. flora dan fauna yang berada di wilayah indonesia bagian Timur dikenal dengan nama tipa Australis. Mengapa Australis? Hal ini tentu saja tidak lepas dari letaknya. Jika Indonesia bagian barat terkenal dekat dengan benua Asia sehingga nama tipenya adalah Asiatis, maka Indonesia Timur ini terletak di dekat Benua Australia sehingga dikenal dengan tipe Australis. Sama seperti fauna Tipe Asiatis yang mirip dengan flora fauna di Asia, maka flora fauna tipa Australis juga dipengaruhi oleh flora dan fauna yang berada di benua Australia (baca: lereng benua). 
Berikut merupakan contohnya:
  • MATOA

Matoa merupakan salah satu contoh dari spesies flora tipe Australis. Matoa merupakan buah khas Papua yang memiliki pohon besar. Pohon Matoa ini mempunyai tinggi hingga 18 meter. Pohon Matoa akan tumbuh baik di daerah yang mempunyai kondisi tanah kering dengan lapisan tanah yang ukurannya tebal. Pohon Matoa ini mempunyai daun majemuk berseling, bersirip genap, dan memiliki tangkai daun yang panjang, yakni sekitar 1 meter. Pohon Matoa juga memiliki anak daun 4 hingga 13 dengan bentuk yang bundar memanjang dan bergerigi. Buah Matoa memiliki bentuk bulat denganukuran yang tidak terlalu besar. Buah ini bisa berwarna hijau maupun berwarna kecoklatan. Pohon matoa pada umumnya hanya menghasilkan buah sekali dalam setahun. Pohon ini biasanya akan menumbuhkan bunga pada bulan Juli sampai Oktober. Bunga tersebut akan tumbuh menjadi buah dalam waktu 3-4 bulan. Buah matoa memiliki warna putih, kuning, atau merah sesuai dengan varietasnya.
Tanaman matoa sendiri akan tumbuh dengan baik di tanah yang kering dengan lapisan tanah yang tebal. Di Papua, tanaman ini biasanya hidup di hutan belantara hingga ketinggian 1.200 m di atas permukaan air laut. Iklim yang sesuai untuk mendukung pertumbuhannya yakni iklim basah dengan curah hujan yang cukup tinggi. Meskipun begitu, tanaman ini mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi cuaca serta memiliki daya tahan yang tinggi terhadap serangan hama dan penyakit.
  • EBONI

Kayu Eboni juga merupakan kayu yang banyak mepunyai manfaat. Pohon Eboni merupakan salah satu jenis pohon yang dapat menghasilkan kayu mahal dari suku Eboni- ebonian. Pohon Eboni ini banyak kita temukan di wilayah Sulawesi. Pohon Eboni ini memiliki batang yang lurus dan tegak dan tingginya bisa menapai hingga 40 meter. Pohon Eboni mempunyai daun tunggal, tersusun berseling, berbentuk joring memanjang dengan ujungnya yang meruncing. Permukaan daun ini mengkilap seperti kulit dan berwarna hijau tua. Sementara permukaan bawah daun ini berbulu dan berwarna hijau keabu- abuan..
  • SIWALAN

Siwalan merupakan jenis tumbuhan palma yang tumbuh di wikayah Asia Selatan dan juga Asia Tenggara. Pohon Siwalan ini memiliki batang yang kuat dan tingginya bisa mencapai hingga 30 meter. Pohon ini mempunyai daun yang lebar yang terkumpul di ujung batang membentuk tajuk dan membulat.
Nah, itulah beberapa contoh flora tipe Australis. Jika kita perbandingkan antara flora tipe Aistis, tipe peralihan dan tipe Australis, tentu saja terdapat beberpa perbedaan atau justru perbedaan yang sangat mencolok diantara ketiganya. Yang pasti, masing- masing flora tersebut mempunyai karakteristik berdasarkan tempat tinggalnya.

FAUNA DI INDONESIA
Fauna adalah sebagai alam hewan yang menyakup segala jenis dan macam hewan serta kehidupannya yang berada di wilayah dan masa tertentu. 

Keanekaragaman fauna di Indonesia dipengaruhi oleh keadaan alam, rintangan alam, serta gerakan hewan. Fauna di Indonesia digolongkan menjadi 3 kelompok. 

1. Fauna Indonesia Bagian Barat (Tipe Asiatis)

Fauna Indonesia Barat atau tipe asiatis mempunyai wilayah persebaran yang mencakup Sumatra, Jawa, Bali, dan juga Kalimantan. Fauna Indonesia barat terdapat mamalia yang berukuran besar seperti gajah, macan, babi hutan, orang utan, badak bercula satu, banteng, tapir, kerbau, rusa, monyet, bekantan, dan sebagainya.

Tipe asiatis juga banyak terdapat jenis-jenis reptil seperti : ular, bunglon, kura-kura, buaya, tokek, kadal, biawak, dan trenggiling. Fauna Indonesia barat mempunyai macam-macam jenis seperti burung hantu, elang, merak, kutilang, gagak, jalak, dan berbagai macam jenis unggas. Terdapat banyak ikan air tawar.

Ciri-Ciri Fauna Indonesia Bagian Barat :
  • Memiliki spesies mamalia yang berukuran besar, seperti gajah, harimau, dan sebagainya. Namun, jumlah mamalia berkantung sedikit, atau hampir tidak ada.
  • Terdapat berbagai jenis kera, seperti bekantan, tarsius, serta orang utan.
  • Terdapat banyak hewan endemik, seperti badak bercula satu, binturong, monyet, tarsius, dan kukang.
  • Terdapat jenis burung yang mempunyai warna bulu kurang menarik, tetapi dapat berkicau. Seperti : jalak bali, elang jawa, elang putih, dan sebagainya.
  • Mempunyai banyak ikan air tawar.
Contoh: 



                                                            







Burung Elang

2. Fauna Indonesia Bagian Tengah (Tipe Peralihan)
Fauna Indonesia Tengah merupakan tipe peralihan. Fauna Indonesia Tengah mencakup Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, serta pulau-pulau disekitarnya. Fauna Indonesia tengah antara lain babi rusa, kuskus, monyet hitam, tarsius, sapi, kuda, sapi, anoa, ikan duyung, monyet saba, beruang, dan banteng.
Terdapat juga berbagai jenis reptil, amfibi, dan berbagai macam burung. Reptil di fauna Indonesia tengah antara lain biawak, komodo, buaya, dan ular. Berbagai macam jenis burung yang ada di wiliyah ini antara lain burung maleo, burung dewata, rangkong, kakatua nuri, mandar, dan raja udang.
Ciri-Ciri Fauna Indonesia Bagian Tengah

  • Banyak terdapat hewan asli Indonesia.
  • Memiliki kemiripan dengan fauna tipe asiatis dan australis.
  • Terdapat berbagai jenis hewan langka.
  • Faunanya sebagai sisa dari hewan purba yang masih mampu untuk bertahan.
Contoh:








BURUNG MALEO

 BURUNG RANGKONG









KOMODO

3. Fauna Indonesia Bagian Timur (Tipe Australis)
Fauna Indonesia timur atau disebut tipe australis tersebar yang mencakup wilayah Papua, Halmahera, serta Kepulauan Aru. Mamalia di fauna Indonesia timur antara lain : kanguru, beruang, walabi, landak irian atau nokdiak, kuskus, pemanjat berkantung, kanguru pohon, dan kelelawar. Namun, tidak ditemukan kera.
Terdapat juga berbagai jenis reptil, antara lain : biawak, buaya, ular, serta kadal. Berbagai jenis burung juga banyak ditemui di wilayah Indonesia timur antara lain burung cenderawasih, nuri, raja udang, kasuari, serta namudur. Namun, di wiliayah Fauna Indonesia timur memiliki jenis ikan air tawar yang relatif sedikit.

Ciri-Ciri Fauna Indonesia Bagian Timur :
  • Banyak binatang yang berkantung.
  • Mempunyai berbagai jenis burung yang memiliki bulu warna-warni.
  • Ikan air tawar jumlahnya sedikit.
  • Tipe ikan laut kebanyakan memiliki bentuk yang bulat panjang.
Contoh: